Dilarang keras melakukan copy-paste dalam mengerjakan tugas.
Silahkan ambil materi dari postingan saya dan melakukan editan lagi.
Harap cantumkan alamat blog ini pada daftar pustaka makalah anda.
Terimakasih.
Pembelajaran
Terpadu
Disusun oleh :
Fadlan (037112093)
Faizal Ramadhan (037112408)
Fani Agustia Cahyani (037112351)
Tiara Ayuningtyas (037112141)
Tri Puji Lestari (037112058)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PAKUAN
BOGOR
2014
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan kepada saya ini.
Sholawat serta
salam semoga terlimpah dan tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Tugas
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah yaitu
Pembelajaran Terpadu
di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas Pakuan.
Saya
selaku makhluk yang tidak memiliki sifat kesempurnaan menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas ini tidaklah sesempurna yang diharapkan. Sehingga kritik yang
membangun akan sangat membantu bagi diri saya sehingga dapat menjadi leih baik
dihari kelak.
Akhir
kata, saya sebagai penyusun mohon maaf atas segala kesalahan dan saya berharap
agar tugas ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi kita
semua.
Bogor, 01 April
2014
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
.......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan .......................................................................... 1
1.1
Latar Belakang
............................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah ........................................................ 2
1.3
Tujuan
.......................................................................... 2
BAB II Pembahasan
.............................................................................
3
2.1
Pengertian Dasar Pembelajaran Terpadu...................
3
2.2
Prinsip Dasar Pembelajaran
Terpadu......................... 4
2.3
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran
Terpadu ... 5
2.4
Karakteristik Pembelajaran
Terpadu......................... 7
2.5
Ciri-ciri Pembelajaran Terpadu................................. 10
2.6
Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu................ 10
BAB III Penutup
................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan...................................................................... 13
3.2
Saran................................................................................ 13
Daftar
Pustaka............................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebelum memasuki bangku sekolah,
anak terbiasa memandang dan mempelajari segala peristiwa yang terjadi di
sekitarnya atau yang dialaminya sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik), mereka
tidak melihat semua itu secara parsial (terpisah-pisah). Sayangnya, ketika
memasuki situasi belajar secara formal di bangku sekolah dasar, mereka disuguhi
oleh berbagai ilmu atau mata pelajaran yang terpisah satu sama lain sehingga
mereka terkadang mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di
lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya. Penyelenggaraan pendidikan dengan
menekankan pada pembelajaran yang memisahkan penyajian antar satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan mengakibatkan permasalahan yang
cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah dasar. Pembelajaran yang
memisahkan secara tegas penyajian mata pelajaran-mata pelajaran tersebut hanya
akan membuahkan kesulitan setiap anak karena hanya akan memberikan pengalaman
belajar yang bersifat artifical atau pengalaman belajar yang dibuat – buat.
Oleh karena itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar,
terutama untuk kelas – kelas awal, harus memperhatikan karakteristik anak yang
akan menghayati pengalaman belajar tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh.
Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang
menunjukan kaitan unsur – unsur konseptual baik di dalam maupun antar mata
pelajaran, akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan
lebih bermakna (meaning learning). Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep
merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu
diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktik pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu
menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun
konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian, memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memahami masalah kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya
dengan pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan
menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat
diperoleh tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan
juga melalui kesempatan memantapkan dan menerapkannya dalam berbagai situasi
baru yang semakin beragam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu:
1. Apakah
yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Bagaimanakah
prinsip-prinsip dari pembelajaran terpadu?
3. Apakah
cirri-ciri dari pembelajaran terpadu?
4. Apakah
kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu?
5. Mengapa
pembelajaran terpadu penting untuk diterapkan di tingkat sekolah dasar?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dari
uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mendeskripsikan pengertian pembelajaran terpadu.
2. Untuk
mendeskripsikan prinsip-prinsip dari pembelajaran terpadu.
3. Untuk
menidentifikasi cirri-ciri dari pembelajaran terpadu.
4. Untuk
menidentifikasi kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu.
5. Untuk
menguraikan alasan pentingnya pembelajaran terpadu untuk diterapkan di tingkat
sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Dasar Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu berasal dari
kata integrate teaching and learning, yang memiliki makna bahwa pendekatan ini
dapat mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan
iteraksi dengan ligkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. Pembelajaran
terpadu merupakan pendekatan yang mengitergrasikan beberapa mata pelajaran yang
terkait secara harmonis untuk memberikan belajar yang bermakna kepada siswa.
Selain itu Kurikulum dalam Pembelajaran diibaratkan sebagai hutan dengan pohon, artinya kurikulum
tidak harus terdiri dari bagian-bagian yang mengakumulasikan pengalaman belajar
siswa, keterhubungan dalam kurikulum tidak hanya antara pelajaran dan kebutuhan
serta minat nyata anak, tetapi juga antara tujuan dan kegiatan masyarakat pada
umumnya. Pendekatan terpadu menekankan pada membuat hubungan antara bagian
program pembelajaran dengan kehidupan siswa dan lingkungan sekitarnya.
Aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran terpadu menawarkan model-model pembelajaran
yang menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi anak,
baik aktivitas informal maupun formal, meliputi pembelajaran inquiry secara
aktif sampai dengan penyerapan pengetahuan dan fakta secara pasif, dengan
memberdayakan pengetahuan dan pengalaman anak untuk membantu anak mengerti dan
memahami dunia mereka.
Istilah
pembelajaran terpadu ada enam yaitu :
a. Integrated
Teaching and Learning
b. Integrated
Curriculum Approach
c. Interdisciplinary
Curriculum Approach
d. Thematic
Approach
e. A
Coherent Curriculum Approach
f. A
Holistic Approach
Makna
dari integrated teaching and learning atau integrated curriculum approach,
adalah Mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan
interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya.
Interdisciplinary
Curriculum approach adalah Mengaitkan dan memadukan materi ajar dalam suatu
mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua aspek perkembangan anak,
kebutuhan dan minat anak serta kebutuhan dan tuntutan lingkungan sosial keluarga.
Thematic
Approach adalah Merupakan suatu proses dan strategi yang mengintegrasikan isi
bahasa (membaca, menulis, berbicara, dan mendengar) dan mengkaitkannya dengan
mata pelajaran yang lain. Konsep ini
juga mengintegrasikan bahasa
(language arts contents) sebagai pusat pembelajaran yang dihubungkan dengan
berbagai tema atau topik pembelajaran.
A
Coherent Curriculum approach adalah Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
untuk mengembangkan program pembelajaran yang menyatukan dan menghubungkan
berbagai program pendidikan.
A
Holistic Approach adalah Mengkombinasikan aspek epistemologi, sosial,
psikologi, dan pendekatan pedagogi untuk pendidikan anak, yaitu menghubungkan
antara otak dan raga, antara pribadi dan pribadi, antara individu dan
komunitas, dan antara domain-domain pengetahuan.
2.2
Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu
Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran
Terpadu terbagi mejadi lima bagian yaitu:
a. The
hidden curriculum
Anak
tidak hanya terpaku pada pernyataan, atau pokok bahasan tertentu, sangat
mengkin pembelajaran yang dikembangkan memuat pesan yang “tersembunyi” penuh
makna bagi anak.
b. Subjects
in the curriculum
Perlu
dipertimbangkan mana yang perlu didahulukan dalam pemilihan pokok bahasan atau
topik belajar, waktu belajar, serta penilaian kemajuan.
c. The
Learning Environment
Lingkungan belajar di kelas
memberikan kebebasan bagi anak untuk berpikir dan berkreativitas.
d. Views
of the social world
Masyarakat
sekitar membuka dan memberikan wawasan untuk pengembangan pembelajaran di
sekolah.
e. Values
and attitude
Anak-anak
memperoleh sikap dan norma dari lingkungan masyarakat, termasuk rumah, sekolah
dan panutannya, baik verbal maupun non verbal.
2.3
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu
·
Keunggulan Pembelajaran
Terpadu :
- Mendorong
guru untuk mengembangkan kreatifitas
- Memberikan
peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh,
menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan keinginan dan kemampuan guru
maupun kebutuhan dan kesiapan siswa.
- Mempermudah
dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami
keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang
terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi.
- Menghemat
waktu, tenaga dan sarana, serta biaya pembelajaran, disamping itu
menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.
·
Kelemahan Pembelajaran
Terpadu :
a. Di
lihat dari aspek guru, menuntut tersedianya peran guru yang memiliki:
- Pengetahuan
dan wawasan yang luas
- Kreatifitas
yang tinggi
- Keterampilan
metodologik yang handal
- Kepercayaan
diri dan etos akademik yang tinggi
- Berani untuk mengemas dan mengembangkan materi
b. Di
lihat dari aspek siswa, siswa dituntut untuk memiliki:
- Kemampuan
belajar yang relatif “baik”
- Intelegensi
yang baik
- Kreatifitas
yang baik
c. Di
lihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran :
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan
atau sumber informasi yang cukup banyak dalam perpustakaan kelas dan
perpustakaan sekolah.
d. Di
lihat dari aspek kurikulum :
Pembelajaran terpadu memerlukan jenis
kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya, serta kurikulum yang bersifat
luwes, artinya:
- Kurikulum
yang berorientasi pada pencapaian pemahaman siswa pada materi, bukan pada
pencapaian target materi
- Memberikan
kewenangan kepada guru untuk mengembangkannya baik dalam materi, metode,
penilaian dan pengukuran hasil belajar.
e. Di
lihat dari sistem penilaian danpengukurannya guru dituntut untuk :
- Menyediakan
teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang terpadu.
- Melakukan
koordinasi dengan guru lain, bila ternyata materi tersebut diajarkan dalam
beberapa mata pelajaran yang gurunya berbeda.
f. Di
lihat dari suasana dan penekanan proses pembelajaran :
Pembelajaran
terpadu berkecenderungan mengakibatkan “tenggelamnya” pengutamaan salah satu
atau lebih mata pelajaran. (Ketika seorang guru mengajarkan sebuah tema/pokok
bahasan, maka guru tersebut berkecenderungan lebih mengutamakan,
menekankan/mengintensifkan substansi gabungan tersebut sesuai pemahaman,
selera, dan subyektifitas guru).
2.4
Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Karakteristik
Pembelajaran Terpadu Meliputi:
1. Berpusat pada anak
Pembelajaran terpadu
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa
seperti aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
dari suatu pengetahuan yang harus dikuasai dan dibutuhkan sesuai
perkembangannya. Dalam pembelajaran terpadu peran guru lebih banyak sebagai
fasilitator dan siswa sebagai aktor.
Contoh: Dalam mata
pelajaran IPA bagian praktikum, guru melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator
yaitu memberi petunjuk dan mengarahkan proses pelaksanaan praktikum. Sedangkan
siswa aktif dengan melaksanakan praktikum sendiri sesuai arahan guru. Siswa
mencatat hasil praktikumnya dan dipresentasikan, lalu guru meluruskan konsep
yang salah. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil praktikum.
2. Otentik
Pembelajaran terpadu
diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep dan prisip yang
dipelajari sehinggan dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada
sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
Contoh: Pada
pelajaran IPS mengenai peninggalan sejarah, guru tidak hanya menjelaskan materi
mengenai bangunan-bangunan bersejarah tetapi guru mengajak siswa langsung ke
tempat yang sesuai dengan materi tersebut, seperti museum. Dengan pengalaman
langsung tersebut, siswa dapat mengetahui dengan jelas dan memahami materi yang
akan dipelajari.\
3. Pemisahan
antarbidang studi tidak begitu jelas
Pembelajaran terpadu
memusatkan perhatian pada pengamatan suatu peristiwa dari beberapa mata
pelajaran sekaligus. Pemisahan antara bidang studi tidak ditonjolkan sehingga
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi.
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa.
Contoh: Guru
bercerita “Berlibur ke Baturaden”
“Liburan semester
genap ini Astri dijanjikan oleh orang tuanya untuk berlibur ke Baturaden. Hari
yang dijanjikan pun tiba. Hari ini Sabtu, 29 September jam 16.00 WIB, Astri dan
kedua orangtuanya berangkat menggunakan mobil. Sebelum berangkat, tidak lupa
Astri menyiapkan bekal. Sesampainya di Baturaden, Astri melihat berbagai
penjual yang menjual cendera mata khas Baturaden. Astri meminta uang kepada
ibunya lalu ibunya memberi uang Rp 50.000. Uang tersebut untuk membeli kaos
seharga Rp. 25.000. Selain itu untuk membeli beraneka ragam gantungan kunci
seharga Rp 10.000 dan sisanya dikembalikan kepada ibunya. Astri sangat
menikmati liburan ke Baturaden kali ini”.
4. Menyajikan konsep
dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
Pembelajaran terpadu
mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam
jalinan antarskema yang dimiliki oleh siswa, keterkaitan antara konsep-konsep
lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari secara utuh dan
diharapkan anak mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan
masalah-masalah nyata di dalam kehidupannya.
Contoh: Siswa belajar
mengenai dongeng Malin Kundang pada mata pelajaran SBK yaitu mengenai unsur
intrinsik dari dongeng tersebut. Dalam unsur intrinsik terdapat tokoh dan
penokohan. Dalam dongeng Malin Kundang ada tokoh-tokohnya yaitu Malin, istri
Malin, Saudagar Kaya, dan juga Bundo. Guru menjelaskan bahwa bundo itu
bersinonim dengan ibu, mamah, bunda, maupun mami. Dalam hal ini guru menyajikan
aspek yang membentuk jalinan antarskema yang membentuk kebermaknaan, dalam
mempelajari mata pelajaran SBK dapat pula disisipi mata pelajaran lain seperti
Bahasa Indonesia.
5. Bersikap luwes
Pembelajaran terpadu
bersifat luwes, sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu bahan ajar
dengan mata pelajaran lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
Contoh: Guru dengan
fleksibel dapat mengaitkan beberapa bahan ajar yang disesuaikan dengan
lingkungan sekitar siswa. Misalnya dalam pelajaran SBK mengenai tarian suwe ora
jamu, siswa diajarkan mengenai tarian tersebut oleh gurunya. Kemudian dalam
pembelajaran IPA materi perkembangbiakan pada tumbuhan, guru membahas mengenai
contoh tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif dapat
dijadikan jamu. Guru menanyakan tumbuhan apa saja yang dapat dijadikan jamu?
6. Hasil pembelajaran
dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
Siswa diberi
kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat
dan kebutuhannya.
2.5
Ciri-ciri Pembelajaran Terpadu
Hilda Karli dan Margaretha (2002:15)
mengemukakan beberapa ciri pembelajaran terpadu, yaitu sebagai berikut:
- Holistik, suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
- Bermakna, keterkaitan antara konsep-konsep lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari dan diharapkan anak mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah nyata di dalam kehidupannya.
- Aktif, pembelajaran terpadu dikembangkan melalui pendekatan diskoveri-inquiri. Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang secara tidak langsung dapat memotivasi anak untuk belajar.
2.6
Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu
Langkah-langkah pembelajaran terpadu
sama halnya dengan langkah-langkah pembelajaran pada umumnya, yang meliputi
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Langkah- langkah
tersebut tidak bersifat statis, namun bersifat dinamis, luwes, fleksibel, dan
dapat diakomodasikan dari berbagai model pembelajaran.
a.
Tahap Perencanaan Perencanaan adalah kegiatan penentuan tentang apa yang akan dibutuhkan
dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun perencanaan pengajaran berarti suatu
penerapan yang rasional dari analisis sistem proses perkembangan pendidikan dengan
tujuan agar pendidikan berlangsung secara efektif dan efisien sesuai dengan
kebutuhan tujuan peserta didik dan masyarakat. Dalam tahap perencanaan
pembelajaran terpadu terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh antara lain
yaitu:
1)
Menentukan jenis mata pelajaran
Menentukan jenis mata pelajaran
dilakukan setelah membuat peta kompetensi dasar secara menyeluruh pada semua
mata pelajaran yang akan diajarkan dengan mengintegrasikan materi pembelajaran.
Dalam menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan hendaknya mempunyai alasan
dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar.
2)
Penetapan kompetensi dasar.
Pada tahapan ini dilakukan
identifikasi kompetensi dasar padajenjang kelas dan semester yang sama dari
setiap mata pelajaran yang akan dipadukan dengan menggunakan tema pemersatu,
akan tetapi terlebih dahulu menentukan aspek dari setiap mata pelajaran yang
dapat dipadukan.
3)
Menentukan hasil belajar dan indikator.
Kegiatan yang dilakukan dalam
tahapan ini adalah mempelajaridan menentukan hasil belajar dari masing-masing
mata pelajaran. Penentuan hasil belajar bertujuan sebagai petunjuk tentang
perubahan perilaku yang akan dicapai oleh peserta didik berkaitan dengan
kegiatan belajar yang dilakukan sesuai dengan kompetensi dasar dan materi.
Sedangkan penentuan indikator bertujuan sebagai adanya tanda-tanda yang
menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pada diri peserta didik.
4)
Penetapan tema.
Tema merupakan gagasan pokok atau
pokok pikiran yang menjadi pusat pembicaraan atau bahasan. Dalam pembelajaran
terpadu penentuan tema merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya
temamateri pelajaran dapat dipadukan. Dalam penentuan tema pembelajaran, khususnya
pada jenjang sekolah dasar, tema yang dipilih harus disesuaikan dengan usia,
perkembangan siswa, minat, dan kemampuanpeserta didik, selain itu tema harus
dipilih berkaitan dengan lingkungan terdekat siswa dan dipilih dari hal yang
kongkrit menuju hal yang abstrak. Selain itu tema yang dipilih harus dapat
mengakomodasi beberapa mata pelajaran , seperti contohnya satu tema
mengakomodasi mata pelajaran agama, sosial, sains, dan lain- lain, jadi tema
pembelajaran bisa bervariasi.
5)
Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu.
Pemetaan keterhubungan kompetensi
dasar dengan tema pemersatu dapat dilakukan dengan membuat matriks jaringan
topik yang memperhatikan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari
setiap mata pelajaran. Dalam pemetaan tersebut juga tampak hubungan tema
pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indikator.
6)
Penyusunan silabus.
Silabus merupakan rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu,dan sumber belajar yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan, khususnya pada pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam
implementasi KTSP, pengembangan silabus harus sesuai denganprinsip ilmiah,
relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten, memadai, danefisien. Pengembangan
silabus dalam pembelajaran terpadu disusun dengan memperhatikan
komponen-komponen yang telah ditentukan dalam tahapan-tahapan sebelumnya,
komponen-komponen tersebut dijadikan dasar pengembangan silabus.
BAB III
PENUTUP
3.1
kesimpulan
Jadi
Kesimpulan dari makalah ini adalah Pembelajaran terpadu
merupakan pendekatan yang mengitergrasikan beberapa mata pelajaran yang terkait
secara harmonis untuk memberikan belajar yang bermakna kepada siswa.
Pembelajaran terpadu menekankan pada membuat hubungan antara bagian program
pembelajaran dengan kehidupan siswa dan lingkungan sekitarnya.
Aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran terpadu menawarkan model-model
pembelajaran yang menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan.
Tim Pengembang PGSD mengemukakan
bahwa pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri berikut ini.
- Berpusat pada anak
- Memberikan pengalaman langsung pada anak
- Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
- Memyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
- Bersikap luwes
- Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3.2
Saran
Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik
saat ini semakin kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya para guru dan
calon guru untuk SD diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya dalam menciptakan dan mengembangkan model-model pembelajaran. proses
pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar, terutama untuk kelas – kelas
awal, harus memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman
belajar tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pembelajaran terpadu sebagai
suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar :
Posting Komentar