CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 17 Mei 2014

Makalah Pembelajaran Terpadu

*NOTE:
Dilarang keras melakukan copy-paste dalam mengerjakan tugas.
Silahkan ambil materi dari postingan saya dan melakukan editan lagi.
Harap cantumkan alamat blog ini pada daftar pustaka makalah anda.
Terimakasih.
 
Pembelajaran Terpadu


Dosen Pengampu   : Yuli Mulyawati, S.H.,M.Pd.


Disusun oleh :
Fadlan (037112093)
Faizal Ramadhan (037112408)
Fani Agustia Cahyani (037112351)
Tiara Ayuningtyas (037112141)
Tri Puji Lestari (037112058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2014



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya ini. Sholawat serta salam semoga terlimpah dan tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah yaitu Pembelajaran Terpadu di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan.
Saya selaku makhluk yang tidak memiliki sifat kesempurnaan menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidaklah sesempurna yang diharapkan. Sehingga kritik yang membangun akan sangat membantu bagi diri saya sehingga dapat menjadi leih baik dihari kelak.
Akhir kata, saya sebagai penyusun mohon maaf atas segala kesalahan dan saya berharap agar tugas ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi kita semua.







Bogor,  01 April 2014



Penyusun



Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................  ii

BAB I         Pendahuluan .......................................................................... 1
1.1            Latar Belakang ............................................................. 1
1.2            Rumusan Masalah ........................................................ 2
1.3            Tujuan  .......................................................................... 2
BAB II        Pembahasan ............................................................................. 3
2.1            Pengertian Dasar Pembelajaran Terpadu................... 3
2.2            Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu......................... 4
2.3            Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu ... 5
2.4            Karakteristik Pembelajaran Terpadu......................... 7
2.5            Ciri-ciri Pembelajaran Terpadu................................. 10
2.6            Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu................ 10
BAB III       Penutup ................................................................................. 13
                   3.1 Kesimpulan...................................................................... 13
                   3.2 Saran................................................................................ 13
Daftar Pustaka............................................................................................ 14



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Sebelum memasuki bangku sekolah, anak terbiasa memandang dan mempelajari segala peristiwa yang terjadi di sekitarnya atau yang dialaminya sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik), mereka tidak melihat semua itu secara parsial (terpisah-pisah). Sayangnya, ketika memasuki situasi belajar secara formal di bangku sekolah dasar, mereka disuguhi oleh berbagai ilmu atau mata pelajaran yang terpisah satu sama lain sehingga mereka terkadang mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya. Penyelenggaraan pendidikan dengan menekankan pada pembelajaran yang memisahkan penyajian antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan mengakibatkan permasalahan yang cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah dasar. Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian mata pelajaran-mata pelajaran tersebut hanya akan membuahkan kesulitan setiap anak karena hanya akan memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifical atau pengalaman belajar yang dibuat – buat. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar, terutama untuk kelas – kelas awal, harus memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukan kaitan unsur – unsur konseptual baik di dalam maupun antar mata pelajaran, akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna (meaning learning). Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan memantapkan dan menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin beragam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.    Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2.    Bagaimanakah prinsip-prinsip dari pembelajaran terpadu?
3.    Apakah cirri-ciri dari pembelajaran terpadu?
4.    Apakah kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu?
5.    Mengapa pembelajaran terpadu penting untuk diterapkan di tingkat sekolah dasar?

C. Tujuan Penulisan Makalah
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mendeskripsikan pengertian pembelajaran terpadu.
2.    Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dari pembelajaran terpadu.
3.    Untuk menidentifikasi cirri-ciri dari pembelajaran terpadu.
4.    Untuk menidentifikasi kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran terpadu.
5.    Untuk menguraikan alasan pentingnya pembelajaran terpadu untuk diterapkan di tingkat sekolah dasar.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dasar Pembelajaran Terpadu
            Pembelajaran terpadu berasal dari kata integrate teaching and learning, yang memiliki makna bahwa pendekatan ini dapat mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan iteraksi dengan ligkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengitergrasikan beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan belajar yang bermakna kepada siswa. Selain itu Kurikulum dalam Pembelajaran diibaratkan  sebagai hutan dengan pohon, artinya kurikulum tidak harus terdiri dari bagian-bagian yang mengakumulasikan pengalaman belajar siswa, keterhubungan dalam kurikulum tidak hanya antara pelajaran dan kebutuhan serta minat nyata anak, tetapi juga antara tujuan dan kegiatan masyarakat pada umumnya. Pendekatan terpadu menekankan pada membuat hubungan antara bagian program pembelajaran dengan kehidupan siswa dan lingkungan sekitarnya. Aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran terpadu menawarkan model-model pembelajaran yang menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi anak, baik aktivitas informal maupun formal, meliputi pembelajaran inquiry secara aktif sampai dengan penyerapan pengetahuan dan fakta secara pasif, dengan memberdayakan pengetahuan dan pengalaman anak untuk membantu anak mengerti dan memahami dunia mereka.
Istilah pembelajaran terpadu ada enam yaitu :
a.    Integrated Teaching and Learning
b.    Integrated Curriculum Approach
c.    Interdisciplinary Curriculum Approach
d.    Thematic Approach
e.    A Coherent Curriculum Approach
f.     A Holistic Approach
Makna dari integrated teaching and learning atau integrated curriculum approach, adalah Mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya.
Interdisciplinary Curriculum approach adalah Mengaitkan dan memadukan materi ajar dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran dengan semua aspek perkembangan anak, kebutuhan dan minat anak serta kebutuhan dan tuntutan lingkungan sosial keluarga.

Thematic Approach adalah Merupakan suatu proses dan strategi yang mengintegrasikan isi bahasa (membaca, menulis, berbicara, dan mendengar) dan mengkaitkannya dengan mata pelajaran yang lain. Konsep ini  juga mengintegrasikan  bahasa (language arts contents) sebagai pusat pembelajaran yang dihubungkan dengan berbagai tema atau topik pembelajaran.

A Coherent Curriculum approach adalah Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan untuk mengembangkan program pembelajaran yang menyatukan dan menghubungkan berbagai program pendidikan.

A Holistic Approach adalah Mengkombinasikan aspek epistemologi, sosial, psikologi, dan pendekatan pedagogi untuk pendidikan anak, yaitu menghubungkan antara otak dan raga, antara pribadi dan pribadi, antara individu dan komunitas, dan antara domain-domain pengetahuan.



2.2 Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu
            Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu terbagi mejadi lima bagian yaitu:
a.    The hidden curriculum
            Anak tidak hanya terpaku pada pernyataan, atau pokok bahasan tertentu, sangat mengkin pembelajaran yang dikembangkan memuat pesan yang “tersembunyi” penuh makna bagi anak.
b.    Subjects in the curriculum
            Perlu dipertimbangkan mana yang perlu didahulukan dalam pemilihan pokok bahasan atau topik belajar, waktu belajar, serta penilaian kemajuan.
c.    The Learning Environment
            Lingkungan belajar di kelas memberikan kebebasan bagi anak untuk berpikir dan berkreativitas.
d.    Views of the social world
            Masyarakat sekitar membuka dan memberikan wawasan untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
e.    Values and attitude
            Anak-anak memperoleh sikap dan norma dari lingkungan masyarakat, termasuk rumah, sekolah dan panutannya, baik verbal maupun non verbal.



2.3 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu
·         Keunggulan Pembelajaran Terpadu :
-       Mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas
-       Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa.
-       Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi.
-       Menghemat waktu, tenaga dan sarana, serta biaya pembelajaran, disamping itu menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.

·         Kelemahan Pembelajaran Terpadu :
a.    Di lihat dari aspek guru, menuntut tersedianya peran guru yang memiliki:
-       Pengetahuan dan wawasan yang luas
-       Kreatifitas yang tinggi
-       Keterampilan metodologik yang handal
-       Kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi
-       Berani  untuk mengemas dan mengembangkan materi
b.    Di lihat dari aspek siswa, siswa dituntut untuk memiliki:
-       Kemampuan belajar yang relatif “baik”
-       Intelegensi yang baik
-       Kreatifitas yang baik
c.    Di lihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran :
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dalam perpustakaan kelas dan perpustakaan sekolah.          
d.    Di lihat dari aspek kurikulum :
Pembelajaran terpadu memerlukan jenis kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya, serta kurikulum yang bersifat luwes, artinya:
-       Kurikulum yang berorientasi pada pencapaian pemahaman siswa pada materi, bukan pada pencapaian target materi
-       Memberikan kewenangan kepada guru untuk mengembangkannya baik dalam materi, metode, penilaian dan pengukuran hasil belajar.
e.    Di lihat dari sistem penilaian danpengukurannya guru dituntut untuk :
-       Menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang terpadu.
-       Melakukan koordinasi dengan guru lain, bila ternyata materi tersebut diajarkan dalam beberapa mata pelajaran yang gurunya berbeda.
f.     Di lihat dari suasana dan penekanan proses pembelajaran :
Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengakibatkan “tenggelamnya” pengutamaan salah satu atau lebih mata pelajaran. (Ketika seorang guru mengajarkan sebuah tema/pokok bahasan, maka guru tersebut berkecenderungan lebih mengutamakan, menekankan/mengintensifkan substansi gabungan tersebut sesuai pemahaman, selera, dan subyektifitas guru).



2.4 Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Karakteristik Pembelajaran Terpadu Meliputi:
1. Berpusat pada anak
Pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa seperti aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasai dan dibutuhkan sesuai perkembangannya. Dalam pembelajaran terpadu peran guru lebih banyak sebagai fasilitator dan siswa sebagai aktor.
Contoh: Dalam mata pelajaran IPA bagian praktikum, guru melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator yaitu memberi petunjuk dan mengarahkan proses pelaksanaan praktikum. Sedangkan siswa aktif dengan melaksanakan praktikum sendiri sesuai arahan guru. Siswa mencatat hasil praktikumnya dan dipresentasikan, lalu guru meluruskan konsep yang salah. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil praktikum.

2. Otentik
Pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep dan prisip yang dipelajari sehinggan dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
Contoh: Pada pelajaran IPS mengenai peninggalan sejarah, guru tidak hanya menjelaskan materi mengenai bangunan-bangunan bersejarah tetapi guru mengajak siswa langsung ke tempat yang sesuai dengan materi tersebut, seperti museum. Dengan pengalaman langsung tersebut, siswa dapat mengetahui dengan jelas dan memahami materi yang akan dipelajari.\




3. Pemisahan antarbidang studi tidak begitu jelas
Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan suatu peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus. Pemisahan antara bidang studi tidak ditonjolkan sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
Contoh: Guru bercerita “Berlibur ke Baturaden”
“Liburan semester genap ini Astri dijanjikan oleh orang tuanya untuk berlibur ke Baturaden. Hari yang dijanjikan pun tiba. Hari ini Sabtu, 29 September jam 16.00 WIB, Astri dan kedua orangtuanya berangkat menggunakan mobil. Sebelum berangkat, tidak lupa Astri menyiapkan bekal. Sesampainya di Baturaden, Astri melihat berbagai penjual yang menjual cendera mata khas Baturaden. Astri meminta uang kepada ibunya lalu ibunya memberi uang Rp 50.000. Uang tersebut untuk membeli kaos seharga Rp. 25.000. Selain itu untuk membeli beraneka ragam gantungan kunci seharga Rp 10.000 dan sisanya dikembalikan kepada ibunya. Astri sangat menikmati liburan ke Baturaden kali ini”.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarskema yang dimiliki oleh siswa, keterkaitan antara konsep-konsep lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari secara utuh dan diharapkan anak mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah nyata di dalam kehidupannya.
Contoh: Siswa belajar mengenai dongeng Malin Kundang pada mata pelajaran SBK yaitu mengenai unsur intrinsik dari dongeng tersebut. Dalam unsur intrinsik terdapat tokoh dan penokohan. Dalam dongeng Malin Kundang ada tokoh-tokohnya yaitu Malin, istri Malin, Saudagar Kaya, dan juga Bundo. Guru menjelaskan bahwa bundo itu bersinonim dengan ibu, mamah, bunda, maupun mami. Dalam hal ini guru menyajikan aspek yang membentuk jalinan antarskema yang membentuk kebermaknaan, dalam mempelajari mata pelajaran SBK dapat pula disisipi mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia.

5. Bersikap luwes
Pembelajaran terpadu bersifat luwes, sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu bahan ajar dengan mata pelajaran lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
Contoh: Guru dengan fleksibel dapat mengaitkan beberapa bahan ajar yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar siswa. Misalnya dalam pelajaran SBK mengenai tarian suwe ora jamu, siswa diajarkan mengenai tarian tersebut oleh gurunya. Kemudian dalam pembelajaran IPA materi perkembangbiakan pada tumbuhan, guru membahas mengenai contoh tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif dapat dijadikan jamu. Guru menanyakan tumbuhan apa saja yang dapat dijadikan jamu?

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.




2.5 Ciri-ciri Pembelajaran Terpadu
Hilda Karli dan Margaretha (2002:15) mengemukakan beberapa ciri pembelajaran terpadu, yaitu sebagai berikut:
  1. Holistik, suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
  2. Bermakna, keterkaitan antara konsep-konsep lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari dan diharapkan anak mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah nyata di dalam kehidupannya.
  3. Aktif, pembelajaran terpadu dikembangkan melalui pendekatan diskoveri-inquiri. Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang secara tidak langsung dapat memotivasi anak untuk belajar.


2.6 Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu
            Langkah-langkah pembelajaran terpadu sama halnya dengan langkah-langkah pembelajaran pada umumnya, yang meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Langkah- langkah tersebut tidak bersifat statis, namun bersifat dinamis, luwes, fleksibel, dan dapat diakomodasikan dari berbagai model pembelajaran.
a. Tahap Perencanaan Perencanaan adalah kegiatan penentuan tentang apa yang akan dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan. Adapun perencanaan pengajaran berarti suatu penerapan yang rasional dari analisis sistem proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan berlangsung secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tujuan peserta didik dan masyarakat. Dalam tahap perencanaan pembelajaran terpadu terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh antara lain yaitu:
1) Menentukan jenis mata pelajaran
            Menentukan jenis mata pelajaran dilakukan setelah membuat peta kompetensi dasar secara menyeluruh pada semua mata pelajaran yang akan diajarkan dengan mengintegrasikan materi pembelajaran. Dalam menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan hendaknya mempunyai alasan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar.
2) Penetapan kompetensi dasar.
            Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar padajenjang kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan dengan menggunakan tema pemersatu, akan tetapi terlebih dahulu menentukan aspek dari setiap mata pelajaran yang dapat dipadukan.
3) Menentukan hasil belajar dan indikator.
            Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah mempelajaridan menentukan hasil belajar dari masing-masing mata pelajaran. Penentuan hasil belajar bertujuan sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh peserta didik berkaitan dengan kegiatan belajar yang dilakukan sesuai dengan kompetensi dasar dan materi. Sedangkan penentuan indikator bertujuan sebagai adanya tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pada diri peserta didik.
4) Penetapan tema.
            Tema merupakan gagasan pokok atau pokok pikiran yang menjadi pusat pembicaraan atau bahasan. Dalam pembelajaran terpadu penentuan tema merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya temamateri pelajaran dapat dipadukan. Dalam penentuan tema pembelajaran, khususnya pada jenjang sekolah dasar, tema yang dipilih harus disesuaikan dengan usia, perkembangan siswa, minat, dan kemampuanpeserta didik, selain itu tema harus dipilih berkaitan dengan lingkungan terdekat siswa dan dipilih dari hal yang kongkrit menuju hal yang abstrak. Selain itu tema yang dipilih harus dapat mengakomodasi beberapa mata pelajaran , seperti contohnya satu tema mengakomodasi mata pelajaran agama, sosial, sains, dan lain- lain, jadi tema pembelajaran bisa bervariasi.
5) Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu.
            Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu dapat dilakukan dengan membuat matriks jaringan topik yang memperhatikan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Dalam pemetaan tersebut juga tampak hubungan tema pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indikator.
6) Penyusunan silabus.
            Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber belajar yang dikembangkan oleh satuan pendidikan, khususnya pada pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam implementasi KTSP, pengembangan silabus harus sesuai denganprinsip ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten, memadai, danefisien. Pengembangan silabus dalam pembelajaran terpadu disusun dengan memperhatikan komponen-komponen yang telah ditentukan dalam tahapan-tahapan sebelumnya, komponen-komponen tersebut dijadikan dasar pengembangan silabus.


























BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
            Jadi Kesimpulan dari makalah ini adalah Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengitergrasikan beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan belajar yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran terpadu menekankan pada membuat hubungan antara bagian program pembelajaran dengan kehidupan siswa dan lingkungan sekitarnya. Aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran terpadu menawarkan model-model pembelajaran yang menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan.
Tim Pengembang PGSD mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri berikut ini.
  1. Berpusat pada anak
  2. Memberikan pengalaman langsung pada anak
  3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
  4. Memyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
  5. Bersikap luwes
  6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.


3.2 Saran
Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya para guru dan calon guru untuk SD diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan mengembangkan model-model pembelajaran. proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar, terutama untuk kelas – kelas awal, harus memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak.

Daftar Pustaka





Tidak ada komentar :

Posting Komentar